Banda Aceh - Rendahnya kelulusan siswa dalam Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang hanya 49,55 persen membuktikan betapa rendahnya kepedulian bupati untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini juga merupakan indikator kegagalan pencapaian visi bupati di bidang pendidikan oleh karenanya bupati harus menjelaskan kepada masyarakat kenapa hal tersebut terjadi.
Kecaman pedas ini disampaikan oleh Forum Komunikasi Pemuda Abdya (FKPA) melalui ketuanya Imran Mahfudi SH, kepada The Globe Journal, Senin (26/4). Kecaman ini terkait dengan sangat rendahnya tingkat kelulusan siswa Abdya dalam UN.
Kota Lhokseumawe menempati rangking pertama tingkat kelulusan siswanya dengan capaian 96,45 persen, sedangkan Abdya menjadi juru kunci diantara 23 Kabupaten/kota se-Propinsi Aceh.
"Jangan karena anak bupati tidak sekolah di SMU Abdya lantas dia tidak peduli dengan mutu pendidikan di sini?" tanya Imran yang juga seorang pengacara muda.
Tokoh-tokoh masyarakat Abdya kiranya perlu mengingatkan kembali bupati agar membaca kembali lembaran visi dan misi yang dijanjikannya saat bertarung meraih jabatan bupati Abdya dulu. Bupati harus melakukan evaluasi besar-besaran pada Dinas Pendidikan Abdya.
"Bikin malu saja, Bupati harus minta maaf kepada seluruh masyarakat Abdya,"pungkasnya.
Secara keseluruhan, di Aceh sedikitnya 11.499 siswa atau 17,04 persen dari 67.485 peserta ujian nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK di Provinsi Aceh dinyatakan tidak lulus UN tahun ajaran 2009/2010. Meski demikian tingkat kelulusan UN tahun ini dinilai lebih baik dibandingkan sebelumnya. Tingkat kelulusan tahun ajaran 2009/2010 sekitar 91,97 persen. Bagi siswa-siswi yang dinyatakan tidak lulus pada UN pertama dapat mengikuti ujian susulan yang akan dilaksanakan pada 10-14 Mei 2010. (MNA)
Sumber : http://www.theglobejournal.com/kategori/varia/fkpa--bupati-abdya-harus-minta-maaf-atas-rendahnya-kelulusan-un.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar