Thu, May 20th 2010, 09:38
Lima Keuchik di Tangan-tangan Tertipu
* Diimingi-iming Bantuan Senilai Rp 150 juta
BLANGPIDIE - Berharap akan mendapat bantuan senilai Rp 150 juta dan dua unit hand traktor, lima Geuchik (kepala desa) di Kecamatan Tangan-tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) justru merugi puluhan juta rupiah karena uang mereka melayang masuk rekening milik penipu. Aksi penipuan yang mencatut nama Baktiar salah seorang pejabat di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh itu, sudah berlangsung sejak April 2010 lalu dan baru terungkap pada 6 Mei 2010 ini setelah para geuchik tersebut menjumpai pejabat yang dicatut namanya di dinas terkait.
Para Geuchik (Kepala Desa) mengaku mereka diiming-imingi akan diberi bantuan pembangunan dan rehabilitasi Masjid senilai Rp 150 juta/ gampong (desa) dan bantuan hand traktor berjumlah dua unit untuk masing-masing gampong di kecamatan dimaksud. Tanpa adanya konfirmasi lanjutan dengan camat setempat, para Geuchik dimaksud dengan latahnya langsung mentranfer uang ke rekening penipu. Jumlah uang yang ditranfer itu berfariasi, ada yang mentranfer Rp 500.000, ada juga yang mentranfer Rp 10 juta.
Kasus penipuan itu baru terbongkar setelah para geuchik tersebut mengkroscek ke pejabat yang bersangkutan di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh, ternyata pejabat dimaksud tidak pernah berjanji akan menyalurkan bantuan sebesar Rp 150 juta untuk pembangunan dan rehabilitasi ke setiap kecamatan dimasud.
Setelah menerima keterangan dari pejabat yang bersangkutan, para geuchik baru merasa bahwa mereka tertipu oleh oknum yang mencatut nama pejabat di dinas tersebut. Supaya kasus yang memalukan itu tidak meluas kemasyarakat, para geuchik akhirnya memilih bungkam dan tidak menceritakan hal tersebut ke pada pers.
Informasi yang berhasil diperoleh Serambi dari beberapa sumber yang dapat dipercaya menyebutkan, kelima geuchik yang telah mentranfer uang dengan jumlah berfariasi ke rekening penipu yang mencatut nama pejabat di dinas tersebut masing-masing, Geuchik Dring Jalo, Geuchik Suaq Nibong, Geuchik Padang Bak Joek, Geuchik Padang Kawa dan Geuchik Suaq Labu. Namun uang yang berjumlah puluhan juta itu sampai kini belum diketahui dikuasai oleh siapa, karena pejabat yang terkait membantah bahwa dirinya tidak pernah meminta uang kepada para geuchik dimaksud.
Menurut keterangan, para geuchik yang telah ditipu oleh seseorang yang mengaku pejabat Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh itu mentranfer uang tersebut sebagai uang “pelicin” agar anggaran untuk bantuan pembangunan Masjid dan hand traktor itu bisa terealisasi.
“Dari lima Geuchik tersebut, yang tidak tertipu adalah Kasman, Geuchik Gampong Masjid. Dia tidak mentranfer uang tersebut kerekening tersebut karena dia curiga kalua itu aksi penipuan, karena oknum yang mencatut nama pejabat di Dinas tersebut sebelum memastikan bantaun dimaksud terlebih dulu meminta mereka untuk melunasi dana PPh/PPN,” kata sumber dimaksud.
Kasman, Geuchik Gampong Masjid, Kecamatan Tangan-tangan yang dijumpai Serambi di rumahnya, Rabu (19/5), membenarkan aksi penipuan berkedok pejabat di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh. Namun dirinya mengaku tidak terkecoh dengan aksi tersebut karena cepat tertangkap bahwa gerak-gerik oknum yang mengatas namakan pejabat di dinas dimaksud itu adalah penipu.
“Benar bahwa lima geuchik itu telah mentranfer uang kerekening penipu yang mencatut nama pejabat di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh,” akunya singkat. Camat Tangan-tangan, M Yunus SE yang dikonfirmasi Serambi via telpon selulernya membenarkan kejadian itu, dan dia juga mengaku bahwa sebelum mentranfer uang kerekening si pelaku, para keuchik tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan dirinya. “Kami juga sudah ke Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh, namun yang pejabat yang dicatut namanya itu mengaku tidak pernah menghubungi maupun meminta uang kepada para geuchik,” jelasnya.
Atas kejadian itu, Camat Tangan-tangan tersebut mengimbau kepada para geuchik dan warganya supaya tidak cepat terkecoh dengan aksi penipuan yang berkedok bantuan atau apapun namanya. Diharapkan, kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi warga dan para geuchik dikemudian hari.(tz)
Para Geuchik (Kepala Desa) mengaku mereka diiming-imingi akan diberi bantuan pembangunan dan rehabilitasi Masjid senilai Rp 150 juta/ gampong (desa) dan bantuan hand traktor berjumlah dua unit untuk masing-masing gampong di kecamatan dimaksud. Tanpa adanya konfirmasi lanjutan dengan camat setempat, para Geuchik dimaksud dengan latahnya langsung mentranfer uang ke rekening penipu. Jumlah uang yang ditranfer itu berfariasi, ada yang mentranfer Rp 500.000, ada juga yang mentranfer Rp 10 juta.
Kasus penipuan itu baru terbongkar setelah para geuchik tersebut mengkroscek ke pejabat yang bersangkutan di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh, ternyata pejabat dimaksud tidak pernah berjanji akan menyalurkan bantuan sebesar Rp 150 juta untuk pembangunan dan rehabilitasi ke setiap kecamatan dimasud.
Setelah menerima keterangan dari pejabat yang bersangkutan, para geuchik baru merasa bahwa mereka tertipu oleh oknum yang mencatut nama pejabat di dinas tersebut. Supaya kasus yang memalukan itu tidak meluas kemasyarakat, para geuchik akhirnya memilih bungkam dan tidak menceritakan hal tersebut ke pada pers.
Informasi yang berhasil diperoleh Serambi dari beberapa sumber yang dapat dipercaya menyebutkan, kelima geuchik yang telah mentranfer uang dengan jumlah berfariasi ke rekening penipu yang mencatut nama pejabat di dinas tersebut masing-masing, Geuchik Dring Jalo, Geuchik Suaq Nibong, Geuchik Padang Bak Joek, Geuchik Padang Kawa dan Geuchik Suaq Labu. Namun uang yang berjumlah puluhan juta itu sampai kini belum diketahui dikuasai oleh siapa, karena pejabat yang terkait membantah bahwa dirinya tidak pernah meminta uang kepada para geuchik dimaksud.
Menurut keterangan, para geuchik yang telah ditipu oleh seseorang yang mengaku pejabat Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh itu mentranfer uang tersebut sebagai uang “pelicin” agar anggaran untuk bantuan pembangunan Masjid dan hand traktor itu bisa terealisasi.
“Dari lima Geuchik tersebut, yang tidak tertipu adalah Kasman, Geuchik Gampong Masjid. Dia tidak mentranfer uang tersebut kerekening tersebut karena dia curiga kalua itu aksi penipuan, karena oknum yang mencatut nama pejabat di Dinas tersebut sebelum memastikan bantaun dimaksud terlebih dulu meminta mereka untuk melunasi dana PPh/PPN,” kata sumber dimaksud.
Kasman, Geuchik Gampong Masjid, Kecamatan Tangan-tangan yang dijumpai Serambi di rumahnya, Rabu (19/5), membenarkan aksi penipuan berkedok pejabat di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh. Namun dirinya mengaku tidak terkecoh dengan aksi tersebut karena cepat tertangkap bahwa gerak-gerik oknum yang mengatas namakan pejabat di dinas dimaksud itu adalah penipu.
“Benar bahwa lima geuchik itu telah mentranfer uang kerekening penipu yang mencatut nama pejabat di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh,” akunya singkat. Camat Tangan-tangan, M Yunus SE yang dikonfirmasi Serambi via telpon selulernya membenarkan kejadian itu, dan dia juga mengaku bahwa sebelum mentranfer uang kerekening si pelaku, para keuchik tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan dirinya. “Kami juga sudah ke Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh, namun yang pejabat yang dicatut namanya itu mengaku tidak pernah menghubungi maupun meminta uang kepada para geuchik,” jelasnya.
Atas kejadian itu, Camat Tangan-tangan tersebut mengimbau kepada para geuchik dan warganya supaya tidak cepat terkecoh dengan aksi penipuan yang berkedok bantuan atau apapun namanya. Diharapkan, kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi warga dan para geuchik dikemudian hari.(tz)
Sumber : http://www.serambinews.com/news/view/31021/lima-keuchik-di-tangan-tangan-tertipu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar